Edukasi Masyarakat Dalam Pengolahan Air Cucian Beras Menjadi Jakaba Sebagai Pupuk Organik Cair di Padukuhan Jambu
Abstract
Air cucian beras merupakan limbah rumah tangga yang berpotensi namun sering diabaikan, padahal Indonesia merupakan negara dengan konsumsi beras tertinggi mencapai 93,8 kg per kapita per tahun. Padukuhan Jambu yang mayoritas penduduknya petani menghasilkan 2 – 4 liter air cucian beras per rumah tangga setiap hari, sementara para petani masih bergantung pada pupuk kimia yang dapat menurunkan kualitas tanah. Air cucian beras yang difermentasi efektif sebagai pupuk organik cair karena mengandung nutrisi penting seperti karbohidrat, vitamin B, mineral, dan asam lemak esensial. Oleh karena itu, diperlukan edukasi masyarakat tentang pengolahan air cucian beras menjadi JAKABA sebagai pupuk organik cair. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Asset Based Community Development (ABCD) yang berfokus pada pengembangan potensi masyarakat melalui seminar dan pelatihan di Padukuhan Jambu pada 7 Agustus 2024. Program dilaksanakan dalam tiga tahap meliputi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Kegiatan edukasi pengolahan air cucian beras menjadi JAKABA berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Padukuhan Jambu dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomi. Program ini memberikan manfaat ganda berupa pengurangan biaya produksi pertanian dan penciptaan sumber pendapatan baru, serta berkontribusi pada pengurangan pencemaran air dan perbaikan kualitas tanah sebagai implementasi ekonomi sirkular di tingkat masyarakat.