Implementasi Acceptance and Commitment Therapy (ACT) pada Kader Posyandu Jiwa
Abstract
Penyakit halusinasi merupakan tantangan signifikan dalam bidang kesehatan mental, khususnya di kalangan pasien dengan kondisi kronis dan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) adalah salah satu pendekatan yang digunakan dalam penaganan pasien yang ada di masyarakat dengan melibatkan peran kader kesehatan. Pengabdian masyarakat ini memiliki tujuan untuk mengimplementasikan program pelatihan Acceptance and Commitment Therapy (ACT) bagi kader, dengan pelatihan awal berupa peningkatan pengetahuan kader dalam melakukan program ACT fokus pada pengembangan keterampilan untuk membantu pasien menghadapi pengalaman halusinasi secara lebih adaptif. Metode yang digunakan adalah metode Community Based Interactive Approach (CBIA) dan metode Focus Group Discussion (FGD). Data dikumpulkan sebelum dan setelah pelatihan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan adanya p =0,001 atas peningkatan pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan, dengan jumlah sampel 26. nilai pengetahuan baik sebelum kegiatan adalah 42,3% dan meningkat menjadi 100% atas peningkatan pengetahuan yang diukur dengan kuesioner. Kesimpulan program ACT dapat diterima untuk meningkatkan pengetahuan kader.