Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Mata pada Pekerja Las Industri Kecil di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjab Barat Tahun 2017
Abstract
Abstrak
Latar Belakang : Hasil observasi ditemukan bahwa 8 dari 10 tenaga kerja hanya menggunakan kacamata biasa namun dalam jangka waktu 3 tahun bekerja mereka merasakan keluhan pada mata dan gangguan penglihatan. Pekerja rata-rata bekerja selama 8 jam dalam sehari. Risiko bahaya yang ada pada pekerjaan las adalah debu, gas, sengatan listrik, cahaya dan sinar, radiasi panas, bahaya ledakan, bahaya kebakaran, dan bahaya percikan las. Pada mata, sinar tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan penyakit mata
Metode : analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor penelitian observasi atau pengumpulan data dilakukan sekaligus pada suatu saat secara bersamaan/point time aprroach.
Tujuan : Penelitian ini merupakan analitik dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan mata pada pekerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja las yang berjumlah 106 orang. Proses penelitian dilakukan pada tanggal 4-23 Agustus Tahun 2017 di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjab Barat. Data dianalisis secara univariat dan bivariat
Hasil : Hasil penelitian secara univariat diperoleh bahwa sebagian besar (56,6%) lingkungan kerja baik, (84,0%) responden dalam masa kerja bersisiko, (68,9%) responden menggunakan kaca mata standar APD dan (74,5%) responden mengalami keluhan mata. Hasil analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lingkungan kerja dengan p-value= 0,019, masa kerja dengan p-value= 0,000 dan pemakaian APD dengan p-value= 0,022 terhadap keluhan mata pada pekerja las.
Saran : Diharapkan pemilik usaha bengkel las menerapkan lingkungan kerja yang baik diantaranya adanya aturan dan SOP dalam bekerja maupun kelengkapan dan fasilitas APD yang sesuai dengan standar.
Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Masa Kerja, Pemakaian APD, Keluhan Mata
Abstract
Background : Observations found that 8 out of 10 laborers only used regular glasses but within 3 years of working they felt complaints on the eyes and impaired vision. Workers work on average for 8 hours a day. The hazards present in welding work are dust, gas, electric shock, light and light, heat radiation, explosion hazard, fire hazard, and the dangers of weld splashes. In the eyes, these rays can cause irritation and eye disease
Method : This research is an analytic with cross sectional approach which is aimed to know the factors related to eye complaints to the workers. Population in this research is all welder worker which amounted to 106 people. The research process was conducted on August 4-23 Year 2017 in District Tungkal Ilir West Tanjab Regency. Data were analyzed univariat and bivariate
Results : The result of univariate research showed that most (56,6%) good work environment, (84,0%) respondent in working period at risk, (68,9%) respondents using standard APD eye glass and (74,5%) respondent have eye complaints. The result of bivariate analysis using chi-square test shows that there is a relation between work environment with p-value = 0,019, working period with p-value = 0,000 and APD usage with p-value = 0,022 to eye complaints on welding workers.
Conclusion : It is expected that the owner of the welding workshop to implement a good working environment such as the rules and SOPs in the work and completeness and facilities of PPE in accordance with the standards.
Key words: Work Environment, Work Period, Use of PPE, Eye Complaint