Faktor risiko gizi kurang pada balita di Puskesmas Paal V Kota Jambi
Abstract
Abstrak
LatarBelakang : Keadaan status gizi kurang pada umumnya terjadi di negara berkembang, antara lain di Indonesia. Data hasil Riskesdas 2018 angka status gizi buruk dan gizi kurang secara Nasional mencapai 17,7%, di Provinsi Jambi keadaan ini mencapai 15,74 % dan di Kota Jambi 12,99%. Keadaan status gizi dipengaruhi oleh banya faktor, antara lain kejadian penyakit infeksi, pola konsumsi yang kurang baik, ASI eksklusif, keadaan jamban dan kondisi sarana penyediaan air bersih..Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara riwayat kejadian penyakit infeksi, kondisi sarana air bersih, kondisi jamban, pemberian ASI ekslusif, dan pola konsumsi dengan status gizi balita.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan kasus-kontrol. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi tahun 2019. Populasi dalam penelitian ini semua ibu yang memiliki balita dengan status gizi kurang dalam rentang bulan Mei hingga Juli 2019 yaitu 27 balita sebagai kasus dan 27 balita (gizi baik) sebagai kontrol.
Hasil : Dari hasil penelitian, didapat hasil ada hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi balita dengan p-value = 0,039 dan OR =4,286, ada hubungan antara kondisi sarana air bersih dengan status gizi balita dengan p-value = 0,037 dan OR = 4,407, tidak terdapat hubungan antara kondisi jamban dengan status gizi dengan p-value = 0,074, tidak terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita dengan p-value = 0,768 dan tidak terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan status gizi balita dengan p-value = 0,763.
Kesimpulan : Kesimpulan, riwayat penyakit infeksi dan kondisi sarana air bersih merupakan faktor risiko status gizi balita.
Kata kunci: Status Gizi dan Faktor Risiko
Abstract
Background : Malnutrition occurs mostly in developing countries, including Indonesia. Based on Riskesdas 2018 the number of malnutrition and undernourished people nationally reached 17.7% while in Jambi city it reached 15.74%. Many factors affect the decline in nutritional status including the presence of infectious diseases, poor consumptions patterns, exclusive breastfeeding, poor latrine conditions and lack of clean water facilities. The purpose of this study was to determine the connection between the history of infecttious diseases, the condition of clean water facilities, the condition of latrines, exclusive breastfeeding, and consumption patterns with the nutritional status of toddlers
Method : This research is a quantitative study with a case control design. This research was conducted in the work area of Public Health Center (Puskesmas) at Paal V Jambi City in 2019. The population in this study were all mothers who had toddlers with malnutrition problems within May to July 2019 with the following results: 27 toddlers as cases and 27 toddlers (with good nutrition) as controls.
Results : From the research, it is concluded that there was a connection between the history of infectious diseases and nutritional status of toddlers with p-value = 0,039 and OR = 4,286, a connection between the condition of clean water facilities and the nutritional status of toddlers with p-value = 0,037 and OR = 4,407, no connection between latrine conditions and nutritional status with p-value = 0,074, no connection between exclusive breastfeeding and nutritional status for toddlers with p-value = 0,768 and no connection between consumption patterns and nutritional status for toddlers with p-value = 0,763.
Conclusion : The conclusion is, the history of infectious diseases and the condition of clean water facilities are the main factor affecting nutritional status for toddlers
Key words: Status Gizi dan Faktor Risiko
Downloads
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.